Selasa, 01 November 2011

Kalau sayang jangan tinggalakan!


Dalam kehidupan sekarang enggak nyentuh cinta? Gag bangedt deh...
Pasti  dalam menjalani kehidupan manusia menpunyai cara-cara tersendiri  untuk mengemas cinta dalam dirinya. Sama seperti  Madhannie,  gadis periang berumur  16 tahun. Madhannie tinggal di Kimpaws, kota tua yang penuh bangunan padat merayap dan tak pernah sepi hari-harinya.
Madhannie telah menjalani hubungan dengan pacarnya Micko selama 6 bulan. Selama ini Madhannie menjalaninya dengan cara sembunyi-sembunyi  tanpa sepengetahuan orang tuanya. Dengan bantuan kedua temannya Qeyla dan Monic, Madhannie dapat bertahan dengan Micko.
Seperti biasa malam minggu meminta bantuan Qeyla  dan Monic  untuk  janjian datang di acaaranya Stela.  Dan seperti  biasa Qeyla dan Monic menghadapi ayah Madhannie untuk mendapati  ijin.  “Boleh, tapi ingat diatas jam sudah dirumah”. Ujar ayah Madhannie. Madhannie, Qeyla, dan Monic segera menuju rumah Stela, teman satu sekolah mereka. Malam ini Stela mengadakan bakar-bakaran ikan di rumahnya. Tiba dirumah Stela, sudah banyak teman-teman mereka berkumpul. Madhannie mencari sosok Micko diantara banyak orang. Dari anak-anak yang berkumpul di bebakaran ikan, bebakaran steak,  anak-anak yang sedang bermusik dan sudut tempat. “Ehem”.Sosok yang mengejutkan Madhannie. Dengan spontan Madhannie menengok kearah belakang.  Raut wajah Madhannnie yang tadinya tanpa ekspessi kini berubah tersenyum, karena mengetauhi bahwa sosok yang mengejutkan tadi adalah Micko. “Udah lama nungggunya?”.tanya Madhannnie mengawali pembicaraannya. “Belum juga. Loh kok kamu sendiri?”. Ujar Micko. “Enggak tadinya sama Qeyla ma Monic, tapi biasa Monic udah disusul sama Benny (pacar Monic) kalau Qeyla ikut bakar-bakar sama Stela)”. Jelas Madhannie. Micko hanya tersenyum kemudian menarik tangannya mengarah api unggun bersama teman-teman lainnya.
Dua jam pun terasa singkat, sehingga tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 8 malam. Qeyla mengusik keasyikan Madhannie dan Micko. Dengan terpaksa Madhannie meninggalkan Micko. “sebenta dhan”. Menarik lengan Madhannie sambil memberikan kotak kecil padannya. “apa ini?”. Tanya Madhannie yang penasaran. “bukanya dirumah aja.” Jelas Micko sambil tersenyum.
                Sesampainya dirumah Madhannie segaera menuju kekamarnya dan membuka tas dan mengambil kotak yang diberikan Micko. Setelah di buka ternyata isinya satu boneka kecil pasangan lucu dan selembar surat. Isinya
To Madhannie,  
Maaf sebelumnya, aku tau pasti setelah kau membacanya kau akan merasakan kecewa, karena aku tak bicara langsung pada mu. Pada intinya dari setelah kau membacanya kau tak bisa menghubungi aku,dan  malam tadi adalah malam kita terakhir bertemu entah waktu akan membuktikan kita akan bertemu atau tidak. Maaf sekali aku tak bisa jelaskan kenpa alasannnya. Maaf sekali. Salam sayang.
                                                                                                                                                                From Micko
                Perasaan resah semakin menjadi-jadi, Madhannie mencoba menghunungi Micko, tetapi nomor Micko sudah tidak aktif. Yah... benar rasa kecewa ditelan Madhannie sudah. Hingga di sekolah Madhannie mencari info tentang Micko. Dari kedua sahabatnya Qeyla dan Monic yang tidak tau apa-apa. Teman sekelas Micko juga hanya mengetahui bahwa Micko keluar dari sekolah. Dan dari guru-guru yang berkata “sepertinya Micko ikut pindah orang tuanya”. Tetapi ada juga guru laen mengatakan bahwa Micko sakit keras sehingga perlu perawatan khusus. Dan ada pula yang mengatakan kalau Micko akan menajalani operasi. Informasi seperti itu membuat Madhannie khawatir keberadaan Micko. Hiburan-hiburan dari sahabatnya pun tak menutupi kesedihan Madhannie. Kini Madhannie berubah menjadi anak yang lebih diam dari sebelumnya. “kalau sayang harusnya kau tak tinggalkan seperti ini”. Ucap hati Madhannie.